0
Home  ›  Nintendo

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

"Keputusan Nintendo untuk menggunakan bentuk yang sama dengan Switch pertama untuk Nintendo Switch 2, dengan ukuran yang lebih besar"


Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu oleh fans console seratus juta umat tersebut.


Ketika berbicara mengenai console terlaris, rasanya sangat sulit untuk bisa menandingi Nintendo Switch. Bukan hanya koleksi gamenya yang begitu dicintai oleh fans Nintendo, yang merupakan salah satu perusahaan game tertua saat ini, tetapi kemudahan penggunaan serta bisa dimainkan di mana saja menjadi highlight dari console tersebut.


Itu sebabnya ketika Nintendo umumkan console terbarunya, Nintendo Switch 2, antusias dan juga perhatian gamer untuk console tersebut begitu besar, bahkan sampai melampaui batas. Semua orang ingin mengetahui apa yang ditawarkan oleh console tersebut, sampai begitu banyak pihak yang membocorkan informasinya jauh sebelum Switch 2 dirilis.





yang sebelumnya didapatkan oleh Switch pertama di minggu perilisannya dahulu. Walaupun ada pula yang beberapa masalah yang menimpa console baru tersebut, terutama dari sisi harganya yang dirasa oleh sebagian gamer terlalu mahal, console terbaru dari nintendo tersebut harus diakui tetap meraup kesuksesan yang besar di awal hidupnya.

Bentuk Familiar Dengan Kekuatan Lebih Besar


Eksterior Switch pertama merupakan salah satu pesona terbesar dari begitu besarnya penjualan console tersebut. Ukuran, berat, dan kemudahan penggunaan console pertama tersebut membuat fansnya begitu menyukainya. Itu pula tampaknya yang menjadi alasan utama untuk penggunaan bentuk yang sama untuk Nintendo Switch 2.

Bedanya pada Nintendo Switch 2 ukurannya menjadi lebih besar, baik untuk Joy-Con 2 yang merupakan controller untuk console tersebut, dan juga dimensi dari layarnya. Penggunaan layar LCD dengan dimensi 7.9 inci atau sekitar 20 cm, bila dibandingkan dengan 7.0 inci atau sekitar 17,78 cm pada Switch pertama merupakan hal yang positif untuk handheld console. Semakin besar layarnya, maka pengalaman bermain menjadi lebih enjoyable.


Masalahnya adalah penggunaan LCD di sini, yang memiliki refresh rate kurang ideal dan membuat gambar di sana berbayang ketika obyek bergerak dengan cepat. Penggunaan OLED pada Switch pertama, yang muncul beberapa tahun setelah console tersebut rilis, menurut kami seharusnya menjadi standar ketika Nintendo Switch 2 rilis karena game di sini memiliki grafis dengan fidelity lebih tinggi dibandingkan Switch pertama. Hasilnya, image ghosting di sini menjadi lebih kentara.


Sedangkan untuk resolusinya, yang meningkat dari 720p di console pertama menjadi 1080p di Switch 2, menurut kami merupakan upgrade yang baik. Ketika kami memainkan Mario Kart World, game first party Nintendo yang juga menjadi titel flagship untuk perilisan console ini, resolusi yang lebih tinggi tersebut membuat game terlihat lebih tajam.


Adanya dukungan frame rate yang lebih tinggi di console terbaru ini berkat penggunaan VRR hingga 120 Hz di sana, dengan kapasitas maksimum hingga 120 fps menurut pernyataan Nintendo, juga membuat game dengan kecepatan tinggi seperti Mario Kart World menjadi lebih mulus, meskipun game ini juga masih belum bisa memanfaatkan frame rate lebih tinggi dari 60 fps di sana. Namun sekali lagi, penggunaan LCD menjadi pencekik atau Bottleneck dari potensi kekuatan lebih tinggi di sana.


Minimnya game first party ketika console ini rilis, yang hanya dihiasi oleh Mario Kart World, dan Donkey Kong Bananza baru diumumkan ketika kami menulis review ini, membuat kekuatan maksimum dari console ini belum bisa terlihat. Ketika kami memainkan game third party di sana dan game dari Switch pertama, yang sudah bisa ditemui di sana, kekuatan grafis dari Nintendo Switch 2 bisa sedikit terlihat.


Namun untuk Palia, tampaknya Nintendo Switch 2 tidak bisa menjalankan game baru ini dengan ideal. Kualitas grafis yang diperlihatkan di sini lebih rendah, baik pada mode handheld maupun ketika dihubungkan ke televisi via Dock; terutama ketika dimainkan di televisi karena teksturnya jauh di bawah versi PlayStation. Frame rate ketika bermain juga rendah, hanya ada di sekitar 30 fps.

Kesimpulan

Keputusan Nintendo untuk menggunakan bentuk yang sama dengan Switch pertama untuk Nintendo Switch 2, dengan ukuran yang lebih besar, tentunya memudahkan fans console yang telah ada untuk menggunakan console baru tersebut. Belum lagi melihat adanya backward compatibility yang berikan akses untuk memainkan game dari Switch pertama, yang harus diakui merupakan library besar dengan koleksi game menarik, membuat pemain sekali lagi lebih mudah untuk melakukan upgrade.

Ditambahkan dengan kekuatan Nintendo Switch 2 yang lebih besar, meskipun masih belum setara dengan console generasi saat ini dari perusahaan lain seperti PlayStation dan Xbox, tetapi bagi fans yang mencintai game dari Nintendo peningkatan tersebut pastinya akan diterima dengan baik. Belum lagi Nintendo memang tidak melibatkan diri di perang console, terlihat dengan begitu tingginya antusiasme pemain di Switch pertama karena mereka memang mengejar gameplay di game buatan Nintendo.


Sumber Artikel : jagatplay.com



Fansyah dwi krisnady
Fansyah Dwi Krisnady Content Creator dan Pegawai di perusahaan Swasta
Posting Komentar
Additional JS